wanita dan kodratnya
WANITA DAN KODRATNYA
Wanita adalah bunga bagi dunia. Bunga
bagi manusia di sekitarnya, menebar keindahan, kebahagiaan, keharuman dan
kebaikan.
Tapi masih banyak sekali orang yang memandang
sebelah mata wanita, ia di pandang sebagai makhluk lemah yang tak punya
kekuatan. Padahal pada zaman sekarang banyak wanita yang menekuni pekerjaan
laki-laki seperti, menjadi sopir, pilot, tukang becak, kuli bangunan dan bahkan
kuli pangul.
Apakah semua itu belum dapat membuktikan kalau wanita
adalah makhluk yang kuat ????
Pada kenyataannya masih banyak
masyarakat yang meragukan akan kekuatan seorang wanita. Seperti yang dialami
oleh seorang tukang gas wanita di Malaysia : rata-rata ibu rumah tangga yang
memakai jasanya berharap kalau tukang gas yang datang ke rumahnya adalah
laki-laki. Dari situ jelaslah bahwa dibanding kepada wanita, masyarakat lebih
mempercayakan pekerjaan kasar kepada laki-laki. Karna memang, kekuatan hukum,
hati dan jiwa lebih besar laki-laki dari pada wanita
Lalu, Pantaskah seorang perempuan menjadi wanita
??
Menurut Bapak Syarif Hidayatullah S.Ag
: hukum islam sangatlah jelas, Pria di perintahkan untuk menjadi pemimpinnya
para wanita . karena wanita punya banyak keterbatasan diantaranya :
Ø Wanita mempunyai banyak halangan
Banyak
halangan disini lebih kepada kodrat wanita sebagai seorang ibu, misalnya ketika
sedang memimpin wanita tersebut mengandung sedangkan seorang pemimpin harus
selalu siap sedia terhadap rakyatnya.
Ø
Wanita
banyak godaan
Karena keterbatasannya itulah wanita
dianggap kurang mampu menjadi seorang pemimpin yang selalu siap sedia ketika di
butuhkan, kalaupun di paksakan menjadi pemimpin, ia tidak boleh meningalkan
kodratnya sebagai wanita. Coba saja kita ingat dari sekian banyak Nabi dan
Rasul tidak ada seorangpun wanita.
Jadi, pantas saja seorang wanita menjadi
pemimpin asalkan ia tidak meninggalkan kewajibannya dan tidak melewati batas
sehingga seperti laki-laki.
Bisakah wanita setara dengan laki-laki ???
Menurut M. Sya’rawi dalam bukunya
“wanita harapan tuhan”. Memang, laki-laki ( Nabi Adam ) di ciptakan terlebih
dahulu sebagai khalifah dunia, dan barulah setelah itu di ciptakan wanita (
Siti Hawa ) sebagai pendampingnya. Dari situ kita tahu, bahwa wanitadi ciptakan
sebagai pendamping kaum laki-laki walaupun Allah menghendaki wanita setingkat
dengan kaum laki-laki, sama dalam kehormatan manusiawi, bertangung jawab
terhadap tugas yang di bebankan serta akan memperoleh ganjaran yang setimpal
dengan amal perbuatannya.
Seperti firman Allah SWT dalam surat
An-Nahl ayat 97 yang artinya :
“Barang siapa yang mengerjakan amal
shaleh, baik itu laki-laki ataupun perempuan dalam keadaan yang beriman , maka
sesungguhnya akan kami berikan ---- kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang mereka kerjakan
Wanita juga bisa menandingi laki-laki
Sebuah
survey yang dilakukan di Inggris menunjukkan bukti bahwa wanita bisa menandingi
laki-laki dalam bidang IT. Comet, retailer yang melakukan penelitian ini
menguak data bahwa sebanyak 48 persen perempuan kini merasa nyaman menangani
aktivitas-aktivitas berbau teknologi di rumah. Angka ini lebih tinggi 1 persen
dari kaum pria, yang mencapai angka di bawahnya yakni 47 persen.
"Hal
ini menunjukkan bahwa kaum pria bukan lagi satu-satunya IT Director di
rumah," ujar Bill Moir, kepala marketing dari Comet. Hal ini ditegaskan
pula oleh Susi Weaser, editor dari salah satu website yang bergerak di konten
gadget dan wanita. "perempuan sekarang menjadi melek teknologi, sama seperti
kaum pria," ungkapnya.
Dikatakan
oleh Weaser lebih lanjut, teknologi yang terus berkembang membuatnya mudah
untuk menjaga hubungan dengan teman, berbagi konten dan mendapatkan informasi
apapun. Dalam survey ini ditemukan pula bahwa sebanyak 7 dari 10 wanita telah
memiliki PC atau laptop sendiri.
Kata emansipasi telah
merebak dimana-mana . Sekarang wanita bisa menandingi laki-laki, akan tetapi
mereka malah lupa akan kodratnya sendiri hingga banyak yang bersikap menyerupai
laki-laki dan menimbulkan anggapan “Emansipasi
Berlebihan”.
Sebenarnya emansipasi di
maksudkan agar wanita mempunyai kebebasan. Tetapi tidak untuk mengubahnya
menjadi seperti laki-laki. Karena wanita tetaplah wanita yang tidak boleh lupa
akan kodratnya.
DI SUSUN OLEH :
ANI APRIANI
,
DAFTAR PUSTAKA
Sya’rawi, M. 2003. Wanita Harapan Tuhan.
Jakarta . Gema Insani Press.
http
://www.D-News.com, edisi Maret-April 2011
artikel ini saya susun, bukan untuk memihak pihak manapun !!
BalasHapussemoga bermanfaat !!!
suka deh baca2 semua isi blog kamu..!!! kereen!! bagus!! WOW BeGeTe..!! :)
BalasHapusMakasih kalis...
BalasHapusmari kita terus menulis :)