CERITA SERI -> Twinky ( Twin Pinky’s), Me and Wila : berawal dari merah jambu


“Pinky...!” teriakku dan Wila bersamaan ketika kami melewati sebuah toko cinderamata. Sebuah tas berwarna merah jambu telah menarik perhatian kami hingga kamipun berlari menghampirinya.
 Wila begitu menyukai merah jambu, begitu pula denganku. Karena merah jambu selalu menghiasi persahabatan kami dan merah jambu pulalah yang telah menyatukan kami.
*
Dulu, waktu aku kelas 1 SD, Di hari pertama aku masuk ke sekolah, bunda memberikanku peralatan-peralatan sekolah serba merah jambu. Mulai dari tas, sepatu, buku, hingga penghapus, semuanya berwarna merah jambu. 
Saat itu Wila kecil yang duduk disampingku selalu memperhatikan dengan tatapan yang tak kuketahui maksudnya. Dari mulai hari pertama sampai hari ketiga aku selalu diperhatikannya, hingga aku mulai risih. Tapi aku belum mau mengadukannya pada bunda.
Dihari keempat aku mulai malas sekolah,  bunda bertanya ada apa denganku aku hanya menggeleng. Bunda bingung tapi terus membujukku untuk pergi kesekolah hingga akupun mulai luluh dan menurutinya. Kuharap hari itu teman samping mejaku berhenti memperhatikanku.
 Tapi kenyataannya Wila tetap saja begitu, memperhatikanku dengan tatapan seperti itu. Aku mulai takut, takut kalau ia membenciku. Tapi bagaimana ia bisa benci? Sedangkan waktu itu aku belum mengenalnya.  Kutanya pada teman semejaku siapa gadis disamping meja kami tapi dia hanya menjawab tak tahu. Begitupun dengan yang lain, mereka bilang tak mengetahui apa-apa tentang Wila.
Karena tak ada yang tahu tentang Wila dan aku penasaran, akhirnya kuberanikan diri untuk bertanya langsung padanya siapa dia. Tapi saat aku menghampirinya dan belum berkata apapun, Wila malah berlari menghindariku.
*
Sabtu, hari terakhir minggu pertamaku disekolah  berjalan seperti sebelumnya, yaitu dengan tatapan aneh Wila yang selalu menyertaiku. Tapi saat pulang sekolah tak seperti biasanya, Wila yang selalu dijemput oleh pengasuhnya kini dijemput ibunya. Saat ibunya datang ia berlari menghampiri dengan mata berbinar. Aku yang waktu itu sedang dituntun bunda memperhatikannya. Terlihat Wila banyak bercerita dan begitu ceria, entah apa yang mereka bicarakan tapi kulihat Wila menunjuk-nunjukku dari kejauhan.
*
Minggu selanjutnya disenin yang begitu cerah, kuputuskan untuk tak menghiraukan Wila lagi. Karena setelah kuceritakan kepada  bunda, bunda memberiku saran begitu dan tidak berburuk sangka pada Wila karena menurut bunda semua anak itu baik, tidak ada yang jahat.
Dengan senyum mengembang kuniatkan hari seninku ini tanpa memperhatikan Wila lagi. Tapi tiba-tiba ada seorang anak yang memanggilku dari belakang.
“Tifa!” panggilnya akupun menoleh.
“Halo, aku Wila!” sapanya, kulihat Wila tengah menyodorkan tangannya padaku mengajakku bersalaman. Aku tertegun. “Namamu Tifa kan?” tanyanya.
“Iya!” seruku sambil menyambut tangannya.
Aku tersenyum. Ku perhatikan ada yang berbeda dengan Wila hari ini, ia memakai semua yang berwarna merah jambu seperti aku. Lantas ku bertanya padanya, “Wila suka pink?”
Wila membalas senyumku. “Wila sangat suka pink, dari kemarin Wila pengen pink tapi Wila belum ketemu mama, jadi Wila cuma bisa liatin Tifa. Terus pas mama pulang Wila minta pink dan mama langsung beliin Wila pink,” jelasnya ceria sambil menunjukan barang-barang pinknya.
Sejak hari itu kamipun mulai dekat karena kegemaran kami terhadap merah jambu. Selain itu, karena Wila di rumah hanya bersama pengasuhnya maka diapun sering bermain kerumahku dan itu membuat kami semakin dekat dan akhirnya bersahabat. Hingga saat ini, di bangku SMA pun kami masih bersama melewati hari diiringi merah jambu, merah jambu yang bukan hanya sekedar warna tapi juga penyatu persahabatan kami. Yah, kami. Me and Wila J.
***









Komentar

Postingan populer dari blog ini

We are CCB…

wanita dan kodratnya

Me and I