Me and I


Dalam teori Interaksionisme Simbolik, George Herbert Mead memaparkan konsep tentang "The Me and The I", yakni dimana diri seorang manusia sebagai subyek ( I ) dan diri seorang manusia sebagai obyek ( Me )

“I” adalah aspek diri yang bersifat non-reflektif yang merupakan respon terhadap suatu perilaku spontan tanpa adanya pertimbangan. Dan ketika didalam aksi dan reaksi terdapat suatu pertimbangan ataupun pemikiran, maka pada saat itu “I” berubah menjadi “Me”.

Dewasa ini, saya (dan mungkin diantara kalian) dominan mengalami "Me". Kita terlalu takut untuk bergerak, bersikap dan berbicara. Kita takut akan respon yg akan kita terima, sehingga pertimbangan yg terlalu lama akan berujung suatu kegagalan aksi.

Sebagai contoh, saya ingin posting photo diri atau pemandangan indah yg baru saja diabadikan. Namun muncul pertimbangan "takut dikomentari, takut dikira sombong, takut begini-begini" lalu akhirnya niat tersebut diurungkan. Terjebak dalam insecurity.

"Me : perubahan sikap karena adanya pertimbangan dalam diri kita apabila orang lain melihat kita melakukan sesuatu hal". Dalam porsi tertentu ini merupakan hal yg wajar, namun jika terlalu berlebihan bukankah tidak baik?

Maka dari itu, saya tengah mencoba percaya pada diri sendiri. Mencoba membentuk sikap/perilaku yang spontan keluar dari diri sendiri. Mencoba dominan "I" dari pada "Me".

-Parung Panjang, 2020/10/26

Komentar

Postingan populer dari blog ini

We are CCB…

wanita dan kodratnya